TRIBUNNEWS.COM – Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat, Hayono Isman, berharap masyarakat dapat melihat pemilihan umum (Pemilu) sebagai salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia ke tahap yang lebih baik lagi. Karena itu partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, terutama mahasiswa.
"(Pemilu) Ini pilihan untuk memperbaiki era kini dari era masa lalu. Kita memilih harus belajar dari politik masa lalu. Jangan pilih kucing dalam karung," kata Hayono dalam kuliah umumnya di Universitas Al-Azhar Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/01/2014).
Mantan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga itu mengimbau masyarakat untuk memilih calon pemimpin karena rekam jejaknya, karena kinerjanya, dan karena rencananya untuk membawa negeri ke tahap yang lebih baik dari apa yang pernah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya.
"Jangan pilih karena iklan atau icon, karena melalui iklan dan icon tidak mewakili siapa dia sebenarnya. Kita harus lihat bagaimana rekam jejaknya, kesehatannya, keluarga, berapa istirinya," ujarnya.
Hayono menyebutkan Parpol yang baik akan mengajukan calon presiden yang tepat, dan tidak akan menjerumuskan masyarakat ke praktik-praktik politik transaksional.
"Peran parpol memang besar. Menyiapkan pemimpin yang punya tantatana nilai. Parpol itu butuh suara anak muda," tandasnya.