News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Matakin Puji Gus Dur Cabut Pembatasan Kepercayaan Cina di Indonesia

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga keturunan Tionghoa bersembahyang di Klenteng Xiang Ma di Jl Sulawesi, Makassar, Jumat (31/1). Warga keturunan Tionghoa Makassar melaksanakan Sembahyang pergantian tahun baru Imlek 2565 dengan harapan agar di tahun Kuda Kayu ini diberikan kesehatan , kesuksesan dan di jauhkan dari bencana di tahun kuda kayu. (Tribun Timur/muhammad abdiwan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) kembali menggelar perayaan tahun baru Imlek. Tahun ini merupakan perayaan Imlek ke-15 yang diselenggarakan secara berturut-turut sejak 15 tahun lalu.

Ketua Umum Matakin Pusat, Wawan Wiratma menuturkan, pihaknya sangat bersyukur dapat merayakan tahun baru Imlek di Indonesia secara berturut-turut sejak pertama kalinya digelar pada tahun 2000. Hal itu menurutnya tidak lepas dari peran Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid.

"Kita mengingat jasa Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid yang telah mencabut Inpres No. 14/1967 tentang pembatasan Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina," kata Wawan di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Wawan mengatakan, pihaknya juga turut berterimakasih kepada Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri yang telah menetapkan tahun baru Imlek sebagai hari libur nasional. Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun memiliki peran dalam pemulihak hak sipil umat Khonghucu.

"Kami juga berharap memiliki Dijen agama tersendiri yang setara dengan umat agama lain saudara kita," tuturnya.

Pada tahun ini perayaan tahun baru Imlek mengambil tema 'Pemimpin Sejati Berpegang pada Cinta Kasih dan Kebenaran, bukan pada Keuntungan'. Tema tersebut diangkat karena tahun ini bertepatan dengan tahun politik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini