Tribunnews.com, Surabaya - Nama Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini diwacanakan oleh DPD Partai Gerindra Jawa Timur sebagai sebagai calon wakil presiden pendamping Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Nama Risma diyakini akan mampu menasional menyaingi Gubernur DKI, Joko Widodo. Wacana Prabowo-Risma tersebut memang belum menjadi keputusan dan sikap politik resmi Partai Gerindra Jawa Timur.
"Namun tidak ada salahnya mulai dihembuskan karena nama Risma saat ini sudah mulai dikenal lewat pencitraannya sebagai birokrat yang bersih," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, M Sholeh, Sabtu (15/2/2014).
Selain Risma, kata Sholeh, sejumlah nama juga disebut-sebut sebagai pendamping Prabowo, di antaranya Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
"Nama Mahfud MD mungkin populer di kalangan elit, tapi nama Risma mulai populer dari akar rumput, dan naik ke atas," tambahnya.
Risma, kata Sholeh, sebenarnya juga sering melakukan aksi blusukan seperti Jokowi, namun kurang diekspose media. Pasangan Prabowo-Risma akan menjadi pasangan ideal yang memiliki kekuatan tersendiri dalam memimpin negara, mengingat latar belakang keduanya yang berbeda. Prabowo dari kalangan militer dan politisi, sementara Risma murni birokrat.
Nama Risma semakin mencuat, apalagi setelah penampilannya di tayangan dialog di salah satu stasiun televisi swasta tiga hari lalu. Di tayangan tersebut, Risma menangis karena merasa ada tekanan, sehingga dia sempat akan mundur dari posisi Wali Kota Surabaya. Setelah tayangan itu, Risma bahkan sempat menjadi trending topic di media sosial.