TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mochtar Husein mengaku ditelisik dugaan keterlibatan Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini diungkapkannya usai menjalani pemeriksaan hampir selama lima jam sebagai saksi untuk tersangka Waryono Karno di kantor KPK, Jakarta, Selasa (18/2/2014).
"Ditanya kenal sama Sutan Bhatoegana? Saya bilang enggak kenal," kata Mochtar kepada wartawan.
Mochtar mengaku hanya bertemu dengan para anggota dewan ketika rapat-rapat di DPR. Di luar itu, dia mengaku tidak pernah bertemu sama sekali, termasuk dengan anggota Komisi VII DPR yang merupakan mitra kerja dari Kementerian ESDM.
"Apa hubungan Irjen dengan komisi? Irjen enggak mungkin ada relevansinya dengan Komisi VII," ujarnya.
Lebih lanjut, Mochtar juga ditanya soal hubungannya dengan Waryono. Dia mengaku mengenal pria asal Slawi tersebut.
"Saya ditanya kenal enggak sama Pak Waryono? yah pasti kenal dong. Tapi kalau masalah subtansinya saya tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan beliau (Waryono)," kata Mochtar.
Untuk diketahui, penetapan Waryono sebagai tersangka merupakan pengembangan dari kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) yang menjerat mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Mochtar mengaku tidak mengetahui sama sekali soal SKK Migas. Pasalnya SKK Migas berada di luar pengawasan seorang Irjen. "Enggak ada di tugas pokok dan fungsi saya," ujarnya.
Sebagai irjen, Mochtar mengaku mendapatkan laporan penyimpangan yang dilakukan internal Kementerian ESDM. Namun, begitu ditanyakan apakah ada laporan penyimpangan yang diterimanya khusus terkait Waryono, Mochtar memilih menjawab diplomatis. "Semuanya ada," tandasnya.