TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kediaman almarhumah Ade Sara Angelina Suroto (19), di Jalan Layur, Blok ABCD, RT 07/11, Nomor 02, Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur masih diwarnai duka.
Beberapa sanak saudara dan teman-temannya masih berdatangan. Selain mengucapkan belasungkawa, pelayat juga memberi dukungan bagi keluarga tersebut.
Elisabeth Diana Dewayani (40) dan Suroto (40), kedua orang tua Sara, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian putri sematawayangnya itu. Diana dan Suroto memang pasangan yang baik. Mereka adalah jamaat gereja yang taat. Di tengah duka kehilangan anak semata wayang, keduanya tetap senyum.
"Saya minta kekuatan sama Tuhan. Saya sudah ikhlaskan anak saya," kata Diana saat ditemui di kediamannya, Minggu (9/3/2014).
Diana mengajarkan anaknya berbagi kasih terhadap sesama. Sehingga, Sara selain baik juga dikenal tegas dilingkungan pergaulannya. Jika ada teman yang dipermalukan oleh teman lainnya, dia yang menegurnya.
"Saya ajarkan tanggung jawab. Tidak boleh balas dendam. Dan harus konsukean dari apa yang telah dikerjakan," katanya.
Di mata keduanya, tersangka Hafitd dikenal baik saat menjalin hubungan dengan anaknya. Tetapi setelah putus sifat Hafitd berubah. Apalagi, sampai terjadi pembunuhan tersebut.
"Saya serahkan ke kepolisian atas kasus ini," kata Suroto.