TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio memprediksi Partai Golkar akan melakukan manuver yang mengejutkan pascaPileg April 2014 nanti.
"Dinamika politik internal Golkar masih dinamis. Hal ini karena ada beberapa kader Golkar yang nampaknya ingin melakukan evaluasi terkait pencapresan Aburizal Bakrie," ujar Hendri di Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Lebih lanjut Hendri mengatakan manuver ini tidak akan mempengaruhi garis politik Golkar yang tetap ingin dekat dengan kekuasaan.
"Siapapun nama yang akan diajukan Golkar nampaknya akan didorong untuk jadi cawapres bukan capres, apalagi diprediksi PDIP dan Demokrat lah yang punya peluang bertarung di final Pilpres. Hal ini dilakukan supaya mereka tetap berada di lingkaran kekuasaan," tutur Hendri.
Sementara itu, Politisi Partai Golkar Yorrys Raweyai tidak menampik bahwa dirinya memang mengharapkan adanya Rapat Pimpinan Nasional Khusus (Rapimnassus) setelah pemilu legislatif berlangsung.
“Memang, dalam Rapat Pimpinan Nasional V sudah disepakati bahwa pasca Pemilihan Legislatif, akan dilakukan satu lagi Rapimnassus untuk membahas beberapa agenda. Agendanya, melakukan evaluasi atas hasil pemilu legislatif,” jelasnya.
Yorrys juga tidak mengelak saat ditanya apakah pencapresan Jokowi memengaruhi strategi Golkar.
"Ada wacana, terutama dari senior dan dewan pertimbangan, apakah nanti di dalam rapat pimpinan khusus dilakukan evaluasi kembali penetapan cawapres. Tetapi itu nanti dilakukan setelah Pemilu legislatif,” urai Yorrys Raweyai.
Dikatakan Yorrys, sekarang ini yang harus dilakukan oleh seluruh kader Golkar adalah mengkonsentrasikan diri untuk memenangkan Pileg.
Bahkan, politisi partai Golkar lainnya, Zainal Bintang sebelumnya sempat mengeluarkan statement dan permintaan agar Golkar merubah strategi dalam menghadapi Pemilu.
“Golkar perlu membatalkan pencapresan Aburizal Bakrie (ARB), cukup mencalonkan Wakil Presiden saja,” ujarnya.