TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manullang membeberkan jika M Nazaruddin, mantan atasannya di Grup Permai punya rencana awal terkait proyek Hambalang.
Rosa menungkapkan Nazaruddin menginginkan proyek Hambalang dikerjakan PT Duta Graha Indah bersama PT Adhi Karya. Hal itu diungkap Rosa--sapaan karibnya--saat bersaksi dalam sidang lanjutan terdakwa Teuku Bagus M Noor di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (22/4/2014).
"Dia (Nazaruddin) bilang untuk proyek Hambalang AK (Adhi Karya) saja di bawa di JO (join Operation) kan sama DGI," kata Rosa. Ketika proyek digarap, PT Duta Graha Indah dikendalikan pengusaha Sandiaga Uno.
Atas perintah Nazar, Rosa lantas menemui salah satu petinggi PT AK, M Arief Taufiqurahman. Arief saat bertemu Rosa menyanggupi jika PT AK join dengan PT DGI.
"Pak Arief katakan nanti bisa diatur. Lalu saya hubungi Sesmen (Wafid Muharram) dengan stafnya Poniran. Lalu saya bawa pak Arief ketemu Sesmen, saya kenalkan. Pak ini perwakilan AK untuk bisa kord pekerjaan di Hambalang," ujarnya.
Rosa bahkan sudah meminta fee 18 persen ke pejabat PT AK bila menginginkan ikut serta dalam proyek. "Lalu kata pak Arief bisa. Arief setujui," ujarnya.
Namun, rencana itu batal. Sebab, PT AK menggunakan jalur khusus melalui Choel Mallarangeng serta Andi Mallarangeng untuk mendapatkan proyek. Sementara Grup Permai sudah mengeluarkan uang Rp10 miliar buat mendapatkan proyek tersebut.
"Untuk pengurusan sertifikat dan Komisi X," ujarnya.
Karena itu, uang Rp10 miliar yang sudah dikeluarkan Grup Permai ditagih kembali ke Sesmenpora Wafid Muharam melalui anggota tim asistensi Lisa Lukitawati Isa. "Pak Nazar minta uang yang sudah dikeluarkan untuk Hambalang agar dikembalikan," ujarnya.
Rosa menyebut jika pengeluaran uang Rp 10 miliar untuk mendapatkan proyek Hambalang itu sudah biasa. "Iya sudah seperti biasa seperti itu. Kalau kita mau urus anggaran ya kita harus setor anggaran dulu," ujarnya.
Dalam kesaksiannya, Rosa mengaku mengetahui akan adanya proyek di kementerian dari atasnnya M Nazaruddin. Dari Info adanya anggaran untuk proyek kementerian itu kemudian ditindaklanjuti. Nazar memerintahkan Rosa untuk mendekati pejabat Kemenpora khusus untuk proyek Hambalang.
"Pak Nazar kan saat itu Banggar (Badan Anggaran DPR)," imbuhnya.