News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Tembakan ke Pemburu Rente Jadi Keunggulan Jokowi-JK

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyampaikan pandangannya dalam acara debat capres-cawapres terakhir di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014). Debat terakhir ini mengambil tema Pangan, Energi, dan Lingkungan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Hasanuddin Aco

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat ekonomi dan bisnis dari Universitas Padjajaran Bandung, Arief Ansyori Yusuf, menilai debat calon presiden-calon wakil presiden putaran terakhir yang digelar Sabtu (5/7/2014) malam menjadi ajang pembuktian bagi keunggulan konsep yang ditawarkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menurut Arief,  duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu menyodorkan konsep yang realistis untuk memangkas impor pangan dengan mendongkrak pasukan (supply) di dalam negeri.  

"Dalam debat terakhir, pasangan Jokowi-JK lebih unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Hatta terutama dalam isu pangan dan energi. Kunci utama ketahanan pangan dengan mengurangi ketergantungan impor adalah dari sisi supply," kata Arief saat dihubungi, Minggu (6/7/2014).

Sementara duet Prabowo-Hatta, kata Arief, justru terlalu menggebu-gebu dalam membatasi impor tanpa solusi di dalam negeri. Menurut Arief, memangkas impor pangan bisa kontraproduktif jika pasokan di dalam negeri tidak memadai sehingga harga malah melambung dan tak terjangkau masyarakat.
 
"Prabowo-Hatta sangat menggebu-gebu dengan membatasi impor, sementara pasangan Jokowi-JK relatif lebih banyak
menekankan supply melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian, melalui pembangunan infrastruktur pertanian," urai Arief yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi Unpad itu.  

Selain itu, kata Arief, Jokowi-JK juga unggul dalam hal sisi energi. Hal itu karena keberanian JK saat debat dengan menembak inti persoalan. "Yaitu terlalu massifnya perburuan rente di sektor energi yang membuat terlalu banyaknya
konflik kepentingan pemilik modal di sektor ini," urai Arief.
 
Karenanya dengan berkali-kali menekankan pentingnya koalisi tanpa syarat, lanjut Arief, maka hal itu bisa menjadi modal penting menghadang para pemburu rente di sektor pangan dan energi. "Jokowi-JK jelas lebih unggul," pungkasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini