Menurut Sugeng, pada saat itu Akil tidak mengetahui bahwa banyaknya orang yang mengunjungi Yasin hari itu karena disiasati oleh pengunjung. Namun, ia menduga Akil menilai kejadian itu sebagai perlakuan diskriminatif.
Sugeng meyakinkan Yasin tidak terlibat keributan dengan Akil. Namun, pengakuan wqqitu dibantah oleh Johan Budi.
"Ini RY ikut (adu mulut) sampai petugas rutan ikut beradu mulut juga," tegas Johan.
Menurut Sugeng, dirinya sempat beradu argumen dengan petugas rutan saat mengunjungi Yasin pada Selasa (4/8/2014) atau setelah keributan Akil dan petugas. Sebab, saat itu Sugeng belum mengetahui jika kliennya itu dikenakan sanksi isolasi kunjungan.
"Yang ribut itu saya dan petugas, Setyo. Saya suatu hari, setelah Lebaran yakni pada Selasa lalu, saya dapat kabar kalau RY tidak boleh dikunkunjungi. Jadi, saya marah ke penjaga rutan karena kami juga dilarang, kan kami kuasa hukum, bukan anggota keluarga. Akhirnya, kami bisa masuk. Tapi, RY tetap dikenakan sanksi tidak bisa dikunjungi oleh keluarga," turutnya.
Menurut Sugeng, Yasin tidak mungkin terlibat keributan dengan Akil Mochtar karena sampai saat ini keduanya masih dalam satu kamar tahanan di lantai 9 Gedung KPK. "Sekarang nggak dipisah, kan nggak ribut, hubungan mereka baik-baik, kan sudah pada dewasa," kata dia.
Namun, Johan Budi juga membantah hal itu. "Tidak satu kamar, mereka dalam satu blok tahanan," kata Johan. (coz)