TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neneng Sri Wahyuni cemburu dengan Anas Urbaningrum.
Pasalnya, terang Neneng, suaminya Nazaruddin lebih banyak menghabiskan waktu dengan Anas termasuk saat akhir pekan.
"Yang saya menyatakan Pak Anas itu owner itu sangat jelas di mata saya karena hari-harinya Pak Nazar itu bersama Pak Anas bahkan setiap hari libur pasti selalu pergi liburan bersama keluarga saya dan keluarga Pak Anas," kata Neneng bersaksi untuk Anas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (18/8/2014).
Neneng mengungkapka, Nazaruddin kerap memprioritaskan Anas dibanding keluarganya.
"Ya mungkin saya sangat cemburu dengan keadaan suami saya yang memang selalu memprioritaskan Pak Anas.
Bahkan setiap malam minggu ataupun hari minggu seringnya bersama Pak Anas," ujarnya.
Cerita ini diungkapkan Neneng ketika Anas mengkonfirmasi keterangan Neneng pada Kamis (14/8/2014) pekan lalu.
Saat itu Neneng menyebut Nazar bekerja untuk Anas dan menjadi pemilik Permai Group.
"Saudara saksi mengatakan saudara Nazar bekerja untuk saya, ownernya saya. Apa aset-aset itu punya saya?" tanya Anas.
Aset yang dimaksud adalah aset yang disebutkan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis.
Di awal persidangan siang tadi, Yulianis membeberkan isi brankas di perusahaannya yang berisi duit hasil pengerjaan proyek dan fee-fee proyek. Dalam setahun, duit di dua brankas perusahaan mencapai Rp 1,1 triliun.
"Jadi kalau 2009-2010 dari proyek APBN sekitar Rp600 miliar masuk brankas. Di brankas x dari fee Rp500 miliar, jadi sekitar Rp1,1 triliun," kata Yulianis
Selain itu Yulianis juga menyebut sederet aset milik bekas bosnya, Nazaruddin.
"Ada 19 tanah dan rumah ada lagi mobil, mobil ada sekitar 56 yang tercatat sama saya.