News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembatasan BBM Bersubsidi

Demokrat Yakin Elektabilitas Jokowi Tidak Turun Bila Naikkan Harga BBM

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bersama Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) menggelar jumpa pers usai mengadakan pertemuan di Hotel The Laguna, Nusa Dua, Bali, Rabu (27/8/2014). Pertemuan tersebut membicarakan berbagai hal menyangkut transisi pemerintahan. AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menolak harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinaikkan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ketua DPP Demokrat Achsanul Qosasih menilai pemerintahan SBY sudah tidak dapat mengambil kebijakan strategis.

Achsanul lalu menyarankan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menaikkan harga BBM. Ia yakin elektabilitas Jokowi di masyarakat tidak akan turun meski menaikkan harga BBM.

"SBY dulu tiga bulan setelah menjabat langsung menaikkan harga BBM, elektabilitas tidak menurun," ujar Achsanul di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Ia mengatakan bila Jokowi menaikkan harga BBM pada tiga bulan pertama kepemimpinannya, elektabilitasnya tidak akan turun. Asalkan, parlemen tidak mempolitisasi keputusan tersebut.

Partai Demokrat, kata Achsanul, juga akan mendukung kebijakan Jokowi menaikkan BBM. "Demokrat setuju kenaikan, kalau Pak Jokowi mau kenaikan," tuturnya.

Anggota Komisi XI itu mengatakan kenaikkan BBM bisa dibarengi dengan program subsidi. Achsanul mengatakan bila harga BBM dinaikkan Rp1500 maka dapat menghemat anggaran sebesar Rp 40 triliun.

"Subsidi langsung ke orang. Dulu kan PDIP anti BLT, sekarang bikin dong program sosial," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini