News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua Umum Gerindra Kritis

Keluarga Almarhum Prof Suhardi Sudah Menunggu di Rumah Duka Untuk Disholati

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Ketua Umum Gerindra Prof Suhardi disemayamkan di kediamannya. Nampak hadir sejumlah keluarga dan rekan-rekan almarhum

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka Ketua Umum partai Gerindra, Prof Suhardi meninggal dunia di Rumah sakit Pertamina Pusat (RSPP), Jakarta Selatan, pada Kamis (28/8/2014) malam.

Rencananya, malam ini jenazah almarhum akan dibawa ke kediamannya di Jalan Jatipadang Baru No 7, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Suhardi menghembuskan nafas terakhir pada pukul 21.40 WIB.

Pantauan Tribunnews.com, hingga berita ini diturunkan, pukul 23.02 WIB, sejumlah keluarga sudah menuggu almarhum di rumah duka. Rumah duka terlihat sudah disiapkan seperti kursi-kursi warna merah telah berjejeran dengan rapi untuk para keluarga maupun kerabat yang ingin melayat.

Kondisi rumah duka malam ini sudah ramai didatangi kerabat almarhum dan warga setempat. Terlihat juga dua kendaraan roda empat milik aparat kepolisian bersiaga. Kepolisian turut membantu melancarkan bagi orang-orang yang ingin melayat ke rumah duka.

Seorang warga setempat Lukaman (30) tetangga almarhum sekaligus sebagai pengurus RT13/RW06 mengatakan menurut keluarga, alamrhum akan dibawa dari RSPP dan direncakan akan riba tiba di rumah duka pada pukul 23.30 WIB untuk disholatkan.

Sehabis disholati kata dia, almarhum akan dibawa ke kantor DPP Partai Gerindra yang berlokasi di Ragunan untuk disemayamkan. Kemudian pada Jumat (29/8), pukul 08.00 WIB besok, almarhum direncanakan akan diberangkatkan ke Yogya, untuk dimakamkan.

"Menenurut keluarga almarhum pukul setengah dua belas akan dibawa ke rumah duka," ujarnya kepada Tribunnews.com di Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini