"Ketika dilakukan penggerebekan, ternyata di dalam rumah ditemukan 22 orang WNA Taiwan yang diduga dipekerjakan untuk melakukan penipuan internasional dengan menggunakan telepon (jaringan taiwan)," katanya.
"Modus yang ditemukan sama seperti yang diungkap oleh Subdit Cyber Crime Mabes Polri. Dengan menggunakan puluhan jaringan telepon yang dioperasikan oleh tiap orang sebagai operatornya. Barang bukti yang ditemukan puluhan telepon, puluhan HT, 2 laptop online, hasil rekap dan sabu serta ganja," bebernya.
Pada bagian lain tulisannya, ia bercerita tentang Entikong, wilayah Kalbar yang berbatasan dengan Malaysia. Ia menyebut, Entikong merupakan gerbang yang mudah untuk diterobos.
"Siapa tak kenal kota Entikong? Entikong adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan BaratEntikong memiliki jalur perbatasan darat dengan negara Malaysia khususnya Sarawak, sehingga jalur ini sering disebut "jalur sutera" karena bisa dilewati langsung oleh bus, baik dari Indonesia maupun dari Malaysia tanpa harus menyebari sungai maupun laut," tulisnya.
Tak hanya mengenai bidang tugasnya, Endri juga menulis tentang berbagai kebijakan dan reformasi di tubuh Polri. Di antaranya, ia menulis, "Reformasi birokrasi yang Nol Besar."
Yang menarik, ia juga menulis tentang "Polisi Wani Piro".
Kata dia, "Polisi itu maunya masih menggunakan 'matematika Samsat'."
Analoginya begini.
* Bagi anak sekolah, 1 + 1 = 2.
* Bagi Intel, 1 + 1 = mungkin 2, tapi efeknya bisa besar.
* Bagi Binmas, 1 + 1 = Kalau bisa hasilnya 2, ya, Pak, biar tidak ribut semua.
* Bagi Reserse, 1 = 1 = Bisa 3 Pak, bisa juga 8. Tergantung Bapak gimana?
* Bagi Samsat, 1 + 1 = Wani Piro??