News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jero Wacik Tersangka

JK Akui Dukung Jero Wacik Sebagai Menteri

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla, pada Jumat (29/8/2014) siang di halaman rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, berdiri di samping Bajaj berbahan bakar gas yang pernah ditumpanginya saat pencalonan ke KPU pada 1 Juni 2014. Bajaj itu berpelat nomor B 2062 DE.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla (JK), mengakui dirinya merupakan salah seorang yang mendukung Jero Wacik menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada 2004 lalu. Saat itu, JK masih menjabat wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/9/2014), JK menyebutkan bahwa Jero yang juga merupakan pengusaha hotel itu memiliki kemampuan dalam bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

"Waktu dia menteri pariwisata, saya yang usulkan. Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) pemahamannya tidak sebaik pariwisata," katanya.

Jero pada Kabinet Indonesia Bersatu II ditunjuk sebagai Menteri ESDM, dan pada Selasa lalu (2/9), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan Sekretaris Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat itu, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi di kementeriannya.

JK menganggap kurangnya pengetahuan Jero di bidang ESDM, sedikit banyaknya mempengaruhi dirinya untuk melakukan tindak pidana korupsi.

Jero ditetapkan sebagai tersangka setelah KPK mengembangkan penyidikannya dari kasus dugaan korupsi di Sekretariat Jendral ESDM, yang menjerat mantan Sekjen ESDM, Waryono Karno. KPK menduga Jero terlibat korupsi terkait Dana Operasional Menteri (DOM).

Ia juga mengatakan untuk mengantisipasi menteri-menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi) terjerat kasus serupa, ia berencana menaikan gaji menteri.

"Dulu pak SBY sempat mau menaikkan, tinggal di teken, tapi saya tidak tahu kenapa tidak jadi," tandas JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini