Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari FISIP UI, Agung Suprio menilai presiden terpilih Joko Widodo telah gagal merealisasikan janjinya pada saat kampanye untuk membentuk kabinet ramping.
Terbukti, Jokowi kemarin mengumumkan kabinetnya berjumlah 34 kementerian.
"Dengan kabinet gemuk, Jokowi telah gagal untuk melakukan penghematan anggaran," kata Agung ketika dihubungi, Selasa (16/9/2014).
Agung menuturkan, Jokowi kerap mengkritik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait 34 kementerian yang dibentuk.
Menurutnya, kabinet Jokowi turut memboros anggaran negara seperti untuk menggunakan gaji menteri serta operasionalisasi kementerian yang jumlahnya sama dengan SBY.
"Saya kira Jokowi telah takluk terhadap kekuatan-kekuatan politik yang mengelilinginya yang memaksa Jokowi untuk mengakomodasi keinginan mereka dalam kabinet," tuturnya.
Masih kata Agung, dengan ditetapkannya 34 kementerian ini juga menjelaskan bahwa Jokowi bukanlah figur yang kuat atau dominan dalam pemerintahan yang akan dia pimpin.
Seperti diberitakan, presiden terpilih Joko Widodo akhirnya menetapkan arsitektur kementerian sebanyak 34 kementerian. Hal itu diungkapkan dalam jumpa pers yang digelar di Kantor Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2014).
"Sore hari ini telah kami putuskan jumlah kementerian ada 34. Kementerian koordinator tetap tiga," ujar Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, 34 kementerian itu nantinya akan diisi oleh 18 menteri yang belatar belakang dari kalangan profesional, sementara 16 menteri lainnya dari profesional partai.