TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Presiden terpilih Joko Widodo menuturkan, kesejahteraan prajurit bakal lebih makmur jika kondisi pertumbuhan ekonomi nasional bisa naik melebihi tujuh persen.
"Saya sampaikan berkali-kali kalau ekonomi baik, di atas tujuh (persen) itu anggaran TNI bisa diperjuangkan dua sampai tiga kali lipat," kata Jokowi usai menghadiri upacara HUT ke-69 TNI di Dermaga Ujung, Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10/2014).
Menurutnya, anggaran untuk peremajaan dan modernisasi alutsista juga harus dilakukan. Dirinya juga meminta profesionalisme prajurit TNI merupakan hal yang utama.
"Selain itu, kesejahteraan prajurit juga harus ditingkatkan," ujarnya.
Jokowi yang mengenakan setelan jas hitam, kemeja putih dan dasi merah itu duduk di belakang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Tepat di sebelah Jokowi hadir wakil presiden terpilih Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.
Menurutnya, TNI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Tak hanya untuk pertahanan negara, TNI juga merupakan pilar pemersatu bangsa.
"Ingin kami sampaikan bahwa TNI itu pilar pemersatu bangsa kalau kita lihat tadi defile, semua alutsista dikeluarkan itu menjadi kebanggaan kita semua sebagai bangsa juga rakyat pasti bangsa," kata Jokowi.
Dirinya mengatakan, profesionalisme TNI harus juga ditingkatkan. Belum lagi, soal peningkatan dan modernisasi alutsista yang harus juga dilanjutkan.
"Profesionalisme TNI terus kita tingkatkan dan juga modernisasi peralatan-peralatan saya kira kita harus konsisten terus," katanya.