TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabinet pemerintahan Jokowi menempatkan beberapa nama profesional menjadi menteri. Nama-nama tersebut antara lain Anies Baswedan, Andrinof Chaniago, Indroyono Soesilo, Sofyan Djalil, dan beberapa nama lainnya. Kepercayaan pada Anies Baswedan sebagai menteri kebudayaan, pendidikan dasar dan menengah telah banyak diprediksi banyak pihak.
Selain karena kompetensi yang ia miliki, juga beberapa pooling nama menteri yang menempatkan Rektor Universitas Paramadina tersebut di peringkat atas.
“Saya menerima kepercayaan dan tanggungjawab ini, Setiap kepercayaan yang saya terima, saya menekankan pada prinsip I don’t fight to get a job, but I fight to do my job,” ujar Anies, Minggu (26/10/2014).
Rektor Universitas Paramadina sadar bahwa tugasnya sebagai Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah bukan tugas yang mudah. Karena itu ia meminta keterlibatan aktif warga dalam pemerintahan.
“Keterbukaan dan keterlibatan aktif warga harus kita dorong. Prinsip ini yang akan saya bawa ke depan. Masalah di bidang pendidikan tak sedikit. Saya ingin mendorong masyarakat untuk ikut memiliki masalah ini dan bersama-sama terlibat aktif menyelesaikannya,” papar Anies.
Menurutnya perspektif kolaborasi aktif dari warga harus terus ditumbuhkan baik dalam kementeriannya ataupun pemerintahan secara luas.
Anies mengatakan semangat transparansi dan kolaborasi di pemerintahan ini bukan hal baru bagi republik ini.
“Republik ini dibangun oleh iuran bersama setiap warganya. Ada yang iuran uang, tenaga, dan bahkan iuran nyawa. Semangat ikut terlibat dan kolaborasi tersebut akan terus saya bawa dalam masa bakti ke depan,” papar Anies.