News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penghina Presiden Ditangkap

MA Santri di Salah Satu Tempat Pengajian

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu ruangan yang dipakai Muhammad Arsyad dan anggota keluarga lainnya untuk melepas lelah, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berdasarkan keterangan dari keluarga Muhammad Arsyad (MA) didapat informasi bahwa MA merupakan santri di salah satu tempat pengajian.

“Dia sering ikut pengajian Nurul Mostofa. Habib Hasan sebagai ustad. Hanya itu kegiatannya di luar,” ujar Ersa, tante dari MA di rumah kediaman MA, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Menurut penuturan Ersa, MA merupakan anak yang baik. “Dia orangnya lugu, baik dan penurut. Anak pertama dari empat bersaudara,” tuturnya.

Keadaan serba kekurangan dijalani kelarga Muhammad Arsyad (MA), tersangka penghina Presiden Joko Widodo. MA tinggal di Jalan Haji Jum RT/RW 09/01 Kelurahan Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur.

Rumah tersebut berada di pinggir jalan raya, untuk menuju ke rumah itu harus menuruni tangga. Rumah terletak persis di sebelah jurang kali Cipinang. Terlihat tumpukan sampah berserakan di depan rumah, yang menimbulkan bau tidak sedap.

“Kami mengontrak di rumah Hj Ramli. Sudah selama tiga tahun ini. Kalau hujan turun satu hari satu malam, di daerah ini banjir. Dekat tumpukan sampah,” ujar Ersa (40), tante MA kepada tribunnews.com.

Rumah kontrakan berukuran 3X6 meter itu dihuni oleh enam orang. Orang tua MA, tante dari MA, MA, serta kedua orang adik MA. Sementara, seorang adik MA tidak tinggal di rumah.

Rumah bercat warna merah itu hanya terbagi dalam dua ruangan dengan berisi beberapa perabotan yang sudah usang. Sisanya merupakan hasil dari yang dibelinya dengan mengutang di tukang kredit keliling.

“Barang-barang seperti kasur, lemari, kipas angin, rak piring, semua dikasih tetangga. Cuma kulkas dan tv yang dibeli sendiri. Itu juga dibayar dengan cara mencicil,” ujar Ersa.

Televisi tabung 21 inch dibeli dengan cara mencicil Rp 5.000 per hari. Sementara, kulkas satu pintu Rp 50 ribu per minggu.

“Kalau tidak begitu caranya, kami semua tidak punya perabotan apa-apa,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini