Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Arsyad alias Arsyad Assegaf alias Imen (23) tersangka penghina Jokowi di dunia maya sejak ditahan di Mabes Polri ternyata sudah mogok makan.
Hal ini diungkapkan oleh Abdul Azis, kuasa hukum Arsyad di Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Abdul Azis menuturkan, Arsyad ditangkap Kamis (23/10/2014), selang satu hari, kepolisian langsung menahan Arsyad.
"Kata penyidik dia tidak mau makan. Pas pertama kali ditahan, oleh penyidik dikasih makan, tapi dia tidak mau makan," ucap Abdul Azis.
Sampai akhirnya pada Kamis (30/10/2014) kemarin, Arsyad dilarikan ke IGD Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Arsyad dilarikan ke RS Polri pukul 10.00 WIB dan pukul 15.00 WIB sudah kembali ke tahanan Mabes Polri.
Saat mendapatkan kabar Arsyad dibawa ke RS Polri, Abdul Azis dan ibunya Arsyad
Mursidah (48) langsung berbegas ke RS Polri. Namun mereka tidak bisa bertemu karena Arsyad sudah dibawa ke Mabes Polri.
"Pastinya kecewa, kami kejar ke RS Polri tapi sudah tidak ada. Tadi di RS hanya diinfus dan diberi makan," kata Abdul Azis di RS Polri.
Berdasarkan informasi petugas RS Polri yang diterima Abdul Azis, kliennya dibawa ke RS Polri lantaran tidak mau makan.
Lalu di RS Polri diberi makan hingga Arsyad mengkabiskan satu piring nasi. Tidak hanya itu, Arsyad juga diinfus, setelah itu Arsyad kembali sehat dan tidak lagi lemas.
"Petugas bilang pas sampai ke RS Polri keadaanya kurang baik, lemah karena gak makan. Trus dikasih makan, dan diajak ngobrol sudah bagus," tutur Abdul Azis.