TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui Komisi Pemilihan Umum dan jajarannya telah menunaikan hal yang luar biasa. Pasalnya pemilihan umum di Indonesia adalah yang paling rumit. Maklum, jumlah pemilihnya banyak, dilakukan manual dan di tingkat berbeda.
Saat berbicara di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KPU di Eco Park, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (17/12/2014), JK menyebut ada sekitar 540 pemilu di Indonesia mulai dari pemilihan Bupati, Wali Kota, Gubernur, pemilihan legislatif hingga pemilu presiden.
"Kalau begini pohon-pohon lelah dipaku gambar-gambar (kampanye), karena itu bersyukurlah, tahun depan penyeragaman, pilkada bersamaan. Anda dapat mengawasi dengan baik," kata JK dengan nada bercanda.
Namun penyelenggaraan pemilu serempak bukanlah alasan bagi anggota KPU untuk bersantai. Untuk urusan pilpres, akan ada banyak pasangan calon presiden dan wapres yang maju pada Pilpres 2019. Proses tersebut pastinya akan jauh lebih rumit dari apa yang sudah dilakukan KPU selama ini.
Selain itu, JK juga menjanjikan agar Peraturan Pengganti Undang-undang (Perppu) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bisa di"gol" kan, sehingga pilkada kembali dilakukan secara langsung. Tentunya pilkada langsung itu akan membuat KPU tetap sibuk.
"Yakinlah Perppu dapat dipastikan disetujui, jadi Anda sibuk lagi," ujar JK yang disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai.