News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dana Yayasan Supersemar

Cak Imin Pernah Terima 'Supersemar' Versi Gus Dur

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Muhaimin Iskandar buka-bukaan. Sebagai manusia, ia mengaku pernah merasa jengkel bahkan terhadap mentor politiknya KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.

Kejengkelannya dipicu lantaran polemik di kepengurusan PKB. Satu kali Gus Dur memanggil dan memintanya mundur dari Ketua Umum PKB pada 2008, pertimbangannya Muhaimin menjabat Wakil Ketua DPR.

"Waktu itu ada empat lembar lampiran surat. Tapi saya hanya tanda tangani satu dan saya langsung berikan kembali kepada Gus Dur," kata Muhaimin di Haul Ke-5 Gus Dur di DPP PKB, Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Pria yang akrab disapa Cak Imin tak berani melawan dan mematuhi omongan Gus Dur. Surat itu langsung dilipat dan disimpan beberapa saat oleh Gus Dur. Belakangan, surat itu Gus Dur kembalikan kepada Cak Imin.

Sembari menyerahkan lipatan surat yang sudah ditandatangani Cak Imin, Gus Dur berujar, "Kalau kamu mau mundur ya mundur, kalau enggak ya sudah." Kalimat itu masih diingat Cak Imin sampai sekarang.

Ia kaget dengan posisinya waktu itu. Satu sisi Yenny Wahid, putri Gus Dur, sudah berbicara kepada publik perihal mundurnya Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB. Tapi pada sisi lainnya surat itu masih dipegangnya.

"Yenny bilang punya bukti surat, padahal surat masih sama saya. Jadi ini semacam supersemar versi Gus Dur," terang Cak Imin yang kembali menjadi Ketua Umum PKB dua periode secara aklamasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini