Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rony alias Joko alias Muas alias Mas Tato terlibat sejumlah penembakan terhadap anggota Polri. Anak buah Santoso itu mati ditembak Densus 88 Antiteror dan Polda Jatim di Kediri, Jumat (16/1/2015) pukul 09.05 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Kombes Polisi Agus Rianto mengatakan Mas Tato merupakan bagian dari teroris Poso pimpinan Santoso yang kini berstatus sebagai orang paling dicari petugas hukum.
"Karena kita melakukan operasi penindakan di Poso, dia (Mas Tato) bergeser ke Bima (Nusa Tenggara Barat). Baru beberapa hari terakhir dia berada di Kediri dan kita tindak," terang Agus kepada wartawan di Mabes Polri.
Mas Tato tercatat pernah membunuh dua anggota Polres Poso pada 2014, yakni Brigadir Andi Sapa dan Aiptu Sudirman di taman JK. Ia juga menghabisi Brigadir M Yamin, anggota polisi di Bima. Ia mengetahui rencana penembakan Kapolsek di wilayah Bima.
"Karena senjata yang digunakan dipinjam dari yang bersangkutan (Mas Tato). Dia juga ikut pelatihan militer," tambah Agus.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa senjata api jenis pistol FN kaliber sembilan milimeter, sembilan butir amunisi, dan empat butir selongsong.