News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBY: Pak Sutarman Bukan Mantan Ajudan SBY

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri, Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (Iriana Jokowi), Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, Mufidah Jusuf Kalla (Mufidah Kalla), dan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai mengikuti acara pisah sambut di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2014). Sebelumnya Jokowi bersama wakilnya, Jusuf Kalla dilantik oleh MPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama tak terdengar kabarnya, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bersuara terkait konflik pemilihan kepala Polri. Kali ini tidak lewat Twitter, seperti sebelumnya ia lakukan.

Tulisan yang dibahas Ketua Umum DPP partai Demokrat itu menanggapi adanya usaha "pembersihan orang-orang SBY" dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Menurutnya, sejumlah isu yang didengarnya terkait situasi politik yang sedang menghangat, mengandung 'provokasi.' Ia menilai isu tersebut bisa memecah belah antara dirinya dengan Presiden Jokowi.

"Diisukan bahwa yang tengah dilakukan sekarang ini adalah pembersihan 'orang-orang SBY', baik di jajaran TNI, Polri, maupun aparatur pemerintahan," kata SBY dalam akun Facebook pribadi miliknya yang ditulis pada Minggu (18/1/2015).

"Saya terhenyak," tulis SBY. Ia memandang jika isu yang dimaksud adalah orang-orang dalam Kabinet Indonesia Bersatu, itu wajar saja. Namun, yang beredar adalah isu pembersihan di jajaran TNI/Polri.

SBY yang menulis ketika sedang berada di Cikeas ini kemudian melanjutkan, pembersihan perwira tinggi TNI/Polri itu adalah suatu usaha yang tidak masuk akal. Ia pun menilai, perwira tinggi TNI/Polri adalah kalangan profesional, bukan politik.

"Apa salah dan dosa mereka? Pengangkatan para pejabat di jajaran TNI & Polri ada mekanismenya," lanjut SBY.

Meski menanggapi isu yang beredar tersebut, SBY tidak yakin Jokowi akan melakukan pembersihan tersebut. "Kalau hal itu terjadi, bagaimana pula nanti jika Presiden baru pengganti Pak Jokowi juga melakukan 'pembersihan' yang sama," tulis SBY.

Ia mencoba menanggapi isu yang beredar dan menyebut kemelut yang terjadi saat ini adalah buah dari perseteruan antara dirinya dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Jenderal Polisi Sutarman dipersepsikan sebagai orangnya SBY dan Komjen Budi Gunawan sebagai orangnya Ibu Megawati. Untuk diingat, kalau Pak Budi Gunawan dinilai dekat dengan Ibu Megawati karena mantan ADC (ajudan)-nya, maka Pak Sutarman adalah mantan ADC Gus Dur. Bukan mantan ADC SBY," kata SBY.

Lebih jauh, meski disebut-sebut Budi Gunawan adalah orangnya Megawati, SBY memastikan karier Komjen Polisi Budi Gunawan tidak terhambat pada era dirinya memimpin pemerintahan.

"Di era saya, perjalanan karier Komjen Budi Gunawan juga baik dan lancar. Pak Budi Gunawan mengalami tiga kali promosi jabatan serta kenaikan pangkat dari Brigjen ke Irjen, dan kemudian ke Komjen," terang SBY. (Kompas.com/Fidel Ali Permana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini