Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Presiden Joko Widodo telah melantik tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pelaksana tugas pada Jumat (20/2). Tiga pimpinan itu adalah Taufiequrrachman Ruki, Johan Budi, dan Indriyanto Seno Adji.
Menanggapi pelantikan pelaksana tugas pimpinan KPK, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Bambang Widjojanto mengharapkan kepimimpinam yang baru. Bambang berharap, pelaksana tugas bisa menjalankan tugas dan tidak ada lagi perundungan.
"Karena saya pernah punya pengalaman jadi lawyer diperlakukan terus menerus dibully. Sekarang saya tak mau pimpinan itu dibuly. Makannya dia harus menjelaskan potensi konflik of interest,"ujar Bambang di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, (22/2/2015).
Bambang juga mengharapkan adanya sinergi antara lembaga penegak hukum negara. Sinergi ini diperlukan agar tidak ada lagi kriminalisasi terhadap lembaga penegak hukum.
"Program strategis yang membutuhkan sinergitas antara penegak hukum. Sinergitasnya gimana, tanyakan KPK,"ucap Bambang.
Tak hanya itu, Bambang juga mengharapkan agar penyalahgunaan wewenang tidak terjadi lagi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kepada lembaga lembaga penegak hukum negara.
"Jangan lagi ada rekayasa-rekayasa, semua harus trasparan. Bikin program yang sifatnya jelas untuk bisa mendorong akuntabilitas. Optimis itu harus terus dihidupkan namun jangan memberi check kosong. Ini harus dilakukan kontrol penjagaan dan mengawasi seluruh prosesnya,"papar Bambang.