Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski Presiden Joko Widodo telah melantik tiga pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pelaksana tugas, beberapa elemen tetap khawatir kinerja lembaga tersebut tidak akan berjalan dengan optimal.
Bertempat di Bunderan Hotel Indonesia massa yang mengatasnamakan dirinya kelompok Pijar melakukan aksi. Koordinator Aksi, Febby Lintang, menuturkan aksi tersebut merupakan dukungan kepada KPK. Aksi ini berupa pembubuhan tanda tangan di atas spanduk putih yang terbentang cukup panjang.
Selain itu, Febby mengaku khawatir terhadap rekam jejak dua pimpinan KPK yaitu Taufiequrahman Ruki dan Indriyanto Seno Adji yang baru saja ditunjuk Jokowi. Ia berpendapat, saat Ruki menjabat sebagai Ketua KPK pada periode 2003-2007 banyak kasus-kasus yang tak mampu dibongkar.
"Ruki saat menjadi Ketua KPK tidak banyak kasus yang dia tangani. Belum lagi Indriyanto yang mantan pengacara Century menjadi Plt, padahal kejahatan korupsi terbesar adalah saat kasus Century ini,"ujar Febby di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Febby memprediksi, dua pimpinan KPK itu akan bersikap ceroboh dalam memilih penyidik. Padahal, penyidik di lembaga antirasuah itu harus diisi oleh orang-orang berjiwa militan.
"Kekhawatiran kita KPK bukan hanya dihajar dari luar tetapi juga dari dalam, dengan memasukan unsur komisioner maupun penyidik, orang-orang yang tidak militan, ini yang kita khawatirkan,"jelas Febby.
Sebelumnya, Presiden Jokowi melantik 3 pimpinan sebagai pelaksana tugas. Adapun tiga orang yang dilantik yaitu Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi.