Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo bersikap sebagai kepala negara. Kritik ini dilontarkan oleh Rizal terkait sikap Jokowi dalam menyelesaikan kekisruhan dua lembaga penegak hukum sangat lamban.
"Jokowi, anda presiden bertindaklah sebagai presiden. Jangan mengaku presiden tapi mencla-mencle dan tak berani. kasus ini kecil, BG (Budi Gunawan) kecil, preman polisi kecil. kalau presiden harus punya nyali,"ujar Rizal dalam orasinya dalam acara "Menyelamatkan KPK, Mendorong Dibangunnya Polisi Bersih, Menolak Kriminalisasi dan Tindakan Teror" di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (22/2/2015).
Rizal juga menyorot kinerja penegak hukum terutama polisi. Hal ini terkait banyaknya dugaan kepemilikan rekening gendut oleh Polri. Bahkan, kinerja polisi semakin ngawur untuk menciptakan penegakan hukum yang adil bagi rakyat.
"Kalau perlu di bawah gubernur kaya Satpol PP aja. waktu Gus Dur maunya polisi Indonesia kaya Inggris, engga pake senjata, engga pake pentungan. Tapi sekarang polisi makin ngawur. rekeningnya makin gendut, bagaikan preman, " tegas Rizal.
Rizal berharap, aparat kepolisian bisa bertindak sebagai pemimpin bagi masyarakat. Bahkan, Rizal menyarankan aparat kepolisan berani untuk menjadi pegawai KPK.
"Karena penyidik KPK itu titipan pegawai polisi, pegawai kejaksaan sehingga engga pernah berani nyidik atasannya. Makanya saya minta mereka diangkat sebagai pegawai KPK, biar mereka berani,"ucap Rizal.