News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lee Kuan Yew Tutup Usia

Pemerintah Indonesia Sampaikan Duka Cita ke Singapura

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga meletakkan karangan bunga dan tulisan penghormatan untuk mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, di depan Singapore General Hospital, Minggu (21/3/2015). Lee Kuan Yew menghembuskan nafas terakhir di usianya yang telah menginjak 91 tahun akibat penyakit pneumonia. Kondisi Lee Kuan Yew dikabarkan terus menurun sejak dirawat di rumah sakit pada 5 Februari 2015 lalu. AFP PHOTO / Roslan Rahman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu RI menyampaikan turut belasungkawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew pada Senin (23/3/2015) Pukul 3.18 pagi waktu setempat.

Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi menilai sumbangsih Lee Kuan Yew sebagai bapak pendiri Singapura modern sangatlah besar. Khususnya ketika Singapura berhasil menjadi salah satu negara ekonomi kuat di kawasan. Menurutnya capaian negara di bawah kepemimpinan Lee menjadi inspirasi bagi banyaak negara berkembang lainnya.

"Sebagai seorang teman dekat bagi Indonesia, kita akan selalu mengingat dan mengenang kontribusi mendiang dalam mempromosikan hubungan yang sangat dekat antara kedua negara, serta dalam memperkuat solidaritas antar negara-negara ASEAN," kata Menlu Retno, Senin (23/3/2015).

Retno juga berpesan bagi keluarga dan masyarakat Singapura untuk tetap kuat dan tabah menghadapi suasana duka saat ini. Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, A.M. Fachir belum memutuskan delegasi Indonesia untuk melayat ke Singapura.

"Hingga saat ini belum ada keputusan siapa perwakilan dari Indonesia yang akan melayat ke pemakaman Lee Kuan Yew," ujarnya.

Sesegera mungkin perwakilan RI akan ditunjuk untuk menghadiri pemakaman Lee. Sekedar info Perdana Menteri Singapura yang menjabat sejak 1965 - 1990 itu banyak menuai kontroversi. Di antaranya kutipan mengenai Lee yang lebih suka ditakuti daripada disayang rakyatnya.

Selain itu, ia juga membuat peraturan keras untuk menekan kaum oposisi dan kebebasan berpendapat. Di bidang hukum, Lee juga menghapuskan sistem juri dalam pengadilan Singapura untuk memberikan wewenang penuh pada hakim.

Tidak hanya kontroversi, selama kepemimpinan Lee wajah Singapura berubah total. Awalnya negara tersebut masuk golongan negara dunia ketiga, namun kini berhasil menjadi salah saatu negara maju di dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini