Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senator Paul Finsen Mayor Dorong Optimalisasi Formasi Kosong Seleksi CPNS 

Paul Finsen Mayor mengusulkan adanya perubahan kebijakan dan mengusulkan kembali tentang Optimalisasi Formasi Kosong tersebut.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Senator Paul Finsen Mayor Dorong Optimalisasi Formasi Kosong Seleksi CPNS 
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah peserta mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kota Bandung 2021, di Gedung Youth Sport Center Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (27/9/2021). Seleksi yang berlangsung selama dua hari pada 27-28 September 2021 itu diikuti sebanyak 1.684 peserta dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Mereka akan memperebutkan 57 kursi yang disediakan pada seleksi kali ini. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pemuda yang mengatasnamakan perwakilan dari Aliansi Pejuang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur) menemui Paul Finsen Mayor, anggota DPD RI asal Papua Barat Daya. 

Mereka menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai janggal dalam prosesi penerimaan CPNS belum lama ini. 

Kedua pemuda ini adalah dua di antara ribuan pemuda-pemudi pelamar CPNS yang dinyatakan tidak lolos seleksi.

Paul Finsen Mayor mengusulkan adanya perubahan kebijakan dan mengusulkan kembali tentang Optimalisasi Formasi Kosong tersebut.

"Solusinya, manfaatkan kembali peserta yang tidak lolos passing grade dengan catatan formasi yang dilamar oleh peserta tersebut masih kosong atau kurang dari jumlah kebutuhan yang telah ditetapkan," ujar Paul melalui keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

Baca juga: Menteri PANRB Targetkan Mekanisme Pengisian ASN di Kementerian Baru Rampung Desember

Sebelumnya, dirinya saat melaksanakan masa reses juga menerima aspirasi dari para CPNS yang tidak lolos dari Kabupaten Raja Ampat. 

Berita Rekomendasi

"Saya harus tanggapi ini karena terjadi juga anak-anak Papua, khususnya di Papua Barat Daya. Maka jika dilihat kebutuhan akan pengisian formasi yang masih kurang bahkan kosong di berbagai instansi daerah dan kementerian," ucapnya. 

Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor, menerima aspirasi perwakilan dari Aliansi Pejuang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur. 
Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor, menerima aspirasi perwakilan dari Aliansi Pejuang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur.  (Istimewa)

Dirinya akan menyampaikan masalah ini ke Kementerian PANRB guna membahas adanya kekosongan formasi yang masih begitu banyak dari jumlah kebutuhan formasi pada tahun 2024. 

"Dan, saya juga akan tindak lanjut dengan menyurat secara resmi," katanya. 

Baca juga: Sejumlah Proyek IKN Akan Rampung, Istana Garuda hingga Kantor Setpres, Diresmikan Presiden Prabowo?

Menurutnya, dengan keadaan peserta yang tidak lolos passing grade yang begitu banyak maka akan berdampak pada sistem pelayanan publik. 

Hal ini akan terjadi penumpukan tugas dan ketidakmerataan distribusi SDM di lingkungan instansi baik di daerah maupun di pusat. 

Dua pemuda mengatasnamakan perwakilan dari Aliansi Pejuang Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2024, Iman Yusuf (Banten), dan Angga Dendi (Gresik, Jawa Timur) menemui 

"Jika kekosongan formasi ini dibiarkan maka akan menyebabkan beberapa pegawai terbebani dengan tugas diluar deskripsi pekerjaannya, bahkan mengharuskan mereka bekerja lembur," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas