Laporan Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM - Rumah kontrakan Hendri setiap harinya selalu terbuka, hal itu berbeda dengan kepribadiannya yang tertutup kepada tetangga. Sering terbukanya pintu depan rumah tersebut lantaran banyaknya orang yang beberapa hari terakhir sering berkunjung ke kediaman Hendri tersebut.
"Pintunya selalu terbuka, lantaran hampir setiap hari ada teman-temannya yang datang," katanya.
Ditambah lagi belakangan ini, rumah tersebut lanjut Erni akan dijadikan kantor. Terlihat dari sejumlah perlengkapan layaknya kebutuhan kantor berdatangan ke rumah Hendri.
"Sepertinya mau dijadikan kantor, soalnya sebelum ditangkap, banyak perlengkapan kantor yang diturunkan dari mobil bak, seperti kabinet untuk dokumen dan meja kerja. Cuma saya engga tahu kantor apa," tuturnya.
Menurutnya Hendri tidak memiliki rutinitas layaknya karyawan, yang berangkat pagi pulang sore. Setiap harinya, Hendri tampak keluar rumah pada jam yang tidak menentu.
"Kalau menurut saya tidak bekerja, karena selain keseringan di rumah, keluarnya pun tidak menentu, kadang pagi, siang, atau bahkan tidak keluar sama sekali, terlihat dari kendaraannya yang terparkir," ujarnya.
Sementara itu menurut Ketua RT, Hidayat, saat menemani tim gabungan Densus 88 dan Polda Metro Jaya menggeledah rumah Hendri, brosur Agen Travel yang tercetak dalam jumlah banyak. Namun menurut Hidayat dirinya tidak mengetahui apakah Agen travel dalam brosur tersebut merupakan tempat kerja Hendri atau bukan.
"Banyak brosur Agen travel, tapi saya tidak lihat itu alamat kantornya di mana, engga tau di sini atau pun di tempat lain," katanya.