TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Kami atas nama seluruh prajurit dan keluarga besar TNI Angkatan Darat (AD), kami bangga. Saya atas nama prajurit AD, di hadapan prajurit, ada 13 panglima, 44 komandan korem, 350 komandan kodim dan calon komandan kodim. Ada 160, 106 danyon dan danyon senjata bantuan. 6170 prajurit, kami ucapkan Terimakasih kepada bapak Presiden."
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa Kodam Jaya, Pinang Ranti-Bambu Apus Jakarta Timur, Rabu (13/5/2015).
Ucapan terima kasih itu dikatakan KSAD atas perhatian panglima tertinggi TNI Presiden Jokowi terhadap kesejahteraan dan kesehatan prajurit TNI.
Khususnya lagi atas peningkatan tunjangan kinerja untuk prajurit TNI dari janji Pada saat di Pangkalan Bun, 7 Desember 2014 lalu, dalam apel Dandim dan Danrem se-Indonesia, 50 persen menjadi 56 persen.
"Kami sadar apabila kondisi ekonomi meningkat, pasti akan ditingkatkan semuanya baik alutsista maupun kesejahteraan, kami berjanji akan bersama dengan Polri dan komponen masyarakat mewujudkan Indonesia aman. Sehingga Pembangunan bisa berjalan semestinya," tandas KSAD.
Bulan lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan tunjangan kinerja bagi para prajurit TNI. Presiden mengumumkan kenaikan tunjangan ini saat menerima status warga kehormatan dari pasukan khusus TNI.
Kenaikan tersebut bervariasi dari 56-60 persen. Jokowi mengatakan kenaikan tunjangan kinerja akan diterima mulai awal Mei.
Menurutnya, stabilitas politik dan keamanan akan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, kesejahteraan anggota TNI bisa ditingkatkan.
"Dengan ekonomi tumbuh, anggaran untuk TNI juga akan bertambah. Kesejahteraan prajurit bisa kita tingkatkan sebaik-baiknya," kata Jokowi saat itu.