TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengapresiasi eksistensi Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang kini memasuki usia 25 tahun.
AIPI dinilai memiliki tanggung jawab moril meneruskan intelektual terhadap negeri ini.
"Pemerintah mengapresiasi, Insya Allah jadi lebih gemilang ke depannya," kata Anies saat menjadi pembicara di perpustakaan Habibie Ainun, kediaman Presiden ke-3 RI BJ Habibie, di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2015).
Mantan Raktor Universitas Paramadina itu mengatakan, sejatinya ilmu pengetahuan harus melalui proses ilmiah supaya dapat dikaji berdasarkan data, fakta, dan berdasarkan akumulais pengalaman.
"Itulah metode mengelolah bangsa," ujar Anies di hadapan para profesor dan guru besar pengurus AIPI.
Ilmu pengetahuan dianggapnya menjadi sangat penting bagi masyarakat yang berdemokrasi demi menentukan perjalanan bangsa oleh masyarakatnya sendiri.
Kendati demikian, kata dia, rakyatlah yang menentukan arah karena rakyat harus menentukan proses demokrasi.
Selain itu, formulasi yang dibuat oleh para pendiri republik ini tentang gagasan bangsa dianggap telah membuat sintesa yang luar biasa bagi pada para intelektual.
Pendiri 'Gerakan Indonesia Mengajar' itu melanjutkan, tradisi intelektual di Indonesia sudah sangat panjang.
Sehingga dinilainya, mampu membentuk ikatan kebangsaan bernama Indonesia yang berdasar bukan karena aliran darah melainkan karena pendidikan itu sendiri.
Dengan alasan itu, pemerintah mengapresiasi kehadiran AIPI untuk mewujudkan hal tersebut.
Anies berharap, semakin banyak generasi Indonesia yang terlibat dalam bidang pendidikan di seluruh sektor. "Kita berharap kita bisa tumbuhkan itu.
Seperti diketahui, AIPI didirkan pada 1990 berdasarkan UU No. 8 tahun 1990 tentang akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, diprakarsai oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof. B.J Habibie, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (alm) Prof. Fuad Hassa, serta Ketua Lembaga Ilmu pengetahuan Indoensuia (alm) Prof. Samaun Samadikun. Ketiganya dikukuhkan sebagai pendiri AIPI
AIPI adalah lembaga nonstruktural bersifat mandiri yang didirikan dengan tujuan menghimpun ilmuwan Indonesia terkemuka untuk memberikan pendapat, saran, dan pertimbangan atas prakarsa sendiri dan/atau permintaan mengenai penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pemerintah serta masyarakat untuk mencapai tujuan nasional.
Adapun yang tertera dalam agenda acara yang diterima Tribunnews.com dari pihak acara, sedianya Presiden Jokowi diundang untuk mengukuhkan tiga para pendiri AIPI sekaligus direncanakan akan memberi sambutan sekira pukul 19.40 Wib. Namun, Presiden yang berhalangan hadir diwakilkan oleh Mendikbud Anis Baswedan dalam kesempatan tersebut.