TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi I DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI, pada hari ini, Rabu (1/6), pukul 11.00 WIB.
Gatot akan dicecar mengenai peremajaan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Topik ini juga terkait dengan jatuhnya Pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Selasa (29/6) kemarin.
Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais mengatakan, selama ini TNI kebanyakan mendapatkan alusista berupa barang bekas pakai atau pun hibah dari negara lain. Hal itu lah yang menurut dia, menjadi salah satu faktor jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut lebih dari 100 orang penumpang tersebut.
Komisi I juga akan menanyakan kepada Gatot mengenai pandangannya seputar pengadaan alutsista hibah ini.
"Apakah setelah peristiwa ini, kebijakan hibah akan dievaluasi atau bagaimana?" kata Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Jika kebijakan tersebut memang dianggap terlalu berisiko, Gatot harus menjelaskan strateginya untuk melakukan peremajaan alutsista ke depan. Sebab, anggaran yang dimiliki TNI untuk membeli alusista baru tidak besar.
"Kalau beli baru konsekuensinya anggaran," kata politisi Partai Amanat Nasional ini.
Hal serupa disampaikan Anggota Komisi I dari Fraksi PDI-P TB Hasanuddin. Purnawirawan TNI ini mengaku sudah mengecek pesawat Hercules yang jatuh di pemukiman warga itu. Menurut dia, pesawat tersebut memang sudah tua dan tak layak terbang. Dia berharap, Panglima TNI selanjutnya harus mempunyai visi yang matang mengenai peremajaan alutsista ini.
"Kita akan minta, sudah lah jangan lagi beli alutsista bekas atau dari hasil hibah," kata dia.