Ada setidaknya 40 blok yang harus dikerjakan dalam setiap tim. Sementara kapal dibagi sampai 111 blok.
Mulai pengerjaan landing pesawat, cargo, engine room, ruang kemudi, hanggar, dan zona lainnya. Semua dikerjakan paralel.
"Saat ini sudah sampai pada pemasangan equipment pada badan kapal. Peralatan dan mesin-mesin canggih itu didatangkan dari Jerman dan Korea.
Saat inila dibutuhkan konsentrasi ekstra untuk memastikan sistem pertahanan, pesenjataan, navigasi, semua berkalan sesuai sistem," kata Turitan.
Sekarang lah sebenarnya sudah sampai pada persiapan Launching. Sebab, saat ini nyaris konstruksi sudah selesai.
Tinggal peralatan di dalam kapa yang akan menjadi tantanhan pokok. "Kami terus mendorang semangat tim. Sekecil apa pun tahapan dilalui, tumpengan kecil-kecilan," kata Turitan.
Saat ini, semua tim tengah sungguh-sungguh bekerja dengan seluruh kemampuan terbaiknya.
Fase curam di depan mata. Bagaimana sistem akan berjalan sesuai fungsinya aka ditentukan dalam hari-hari ini. Memasang seluruj equipment.
Bagaimana semua peralatan bisa terintegrasi dengan sistem. Mesin jangkar, mesin kemuidi, elektronika, control, navigasi komunikasi, termasuk bila saat berlayar ada objek sasaran bisa terdeteksi.
"Tapi kami yakin, dengan bekerja sungguh-sungguh, kita memiliki keunggulan di dunia internasional," kata Turitan yang sebelumnya sukses membuat kapal rudal.
Sebenarnya, Kapal perang yang dibuat khusus untuk Filipina itu merupakan pengembangan dari kepal sejenis yang pernah diproduksi PT PAL. Yakni kapal Landing Platform Dock 125 meter. (KRI Banda Aceh 593 dan KRI Banjarmasin 592).
Kapal canggih sepanjang 123 meter tersebut memiliki spesifikasi khusus yang mampu membawa dua helikopter dengan diawaki 121 crew. Kapal perang ini mampu mengangkut 500 pasukan.
Sementara kapasitas angkut bisa membawa bobot hingga 10.300 ton. Kapal ini memiliki draft 6 meter yang dapat melaju delama 30 hari denga jarak 9.360 mile laut. Kecepatan maksimal 16 knot. Mesin kapal perang ini berkapasitas 2 x 2.920 kw.
Kapal perang SSV mampu mengangkut dua helikopter, kemudian kapal landing craft utility (LCU), landing craft vehicle personnel (LCVP). Kapal itu juga mampu mengangkut tank, hingga truk militer.