TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ribuan muktamirin sudah memenuhi tenda besar Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di alun-alun Kota Jombang, Jawa Timur, Rabu (5/8/2015). Mereka semua menantikan detik-detik pemilihan.
Sebanyak 496 Rais Syuriah NU se-Indonesia dari seluruh wilayah dan cabang juga telah selesai dilakukan verifikasi terkait dengan keabsahan identitas serta surat mandatnya.
Panitia persidangan saat ini masih melakukan pemeriksaan dengan sangat ketat.
"Para Kiai yang Rais Syuriah segera melakukan verifikasi. Yang lain sudah menunggu di area utama," ujar petugas persidangan melalui pengeras suara.
Verifikasi dilakukan dengan sangat ketat. Area utama tempat para Rais Syuriah pemilik suara dipagari besi keliling dengan penjagaan ketat dari Pasukan Banser.
Dalam pemilihan yang menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), Rais Syuriah terlebih dahulu akan memilih sembilan Khos atau sepuh yang nantinya akan dijadikan sebagai AHWA.
Sembilan AHWA inilah yang nantinya akan mempertimbangkan serta memilih Rais Aam dan Rais Suriyah PBNU setelah dilakukan pemilihan oleh peserta muktamar pemilik suara.
AHWA juga memiliki hak penuh memilih ketua dari anggota AHWA sendiri juga kyai namanya tidak diajukan oleh muktamirin atau ketua yang tidak masuk dalam anggota AHWA.