News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

Para Kiai Bantah Kabar Miring Muktamar NU Tandingan

Penulis: Husein Sanusi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIDANG PLENO DITUNDA - Suasana lokasi sidang pleno III di alun-alun Jombang yang kosong karena pelaksanaannya ditunda pada Rabu (5/8) pagi. Sidang pleno III dengan agenda pengesahan hasil sidang komisi dan sidang pleno IV dengan agenda pemilihan Ketum PBNU batal digelar Selasa (4/8) malam. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Jelang pemilihan ketua umum PBNU yang tak lama lagi akan berlangsung, Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur diterpa kabar miring tentang akan adanya muktamar tandingan.

Kabarnya muktamar tandingan dihembuskan kubu yang merasa tidak setuju dengan sistem pemilihan ketua umum NU yang menggunakan sistem Ahlul Halli wal Aqdi. Namun beberapa kiai segera membantah isu itu.

Salah satunya adalah KH Abdurrahman Kautsar putra KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh Pesantren Ploso, Kediri.

"Insya Allah saya pikir itu tidak akan terjadi, itu pihak yang menghembuskan isu itu tetap kiai-kiai yang tidak mungkin melakukan itu, mereka tidak akan pernah menghendaki perpecahan di tubuh NU," katanya di Media Center Muktamar.

Hal yang sama juga diungkapkan KH Abd Salam Shohib, Pengasuh Pesantren Denanyar."Insya Allah tidak.NU diawali dengan gegeran dan biasanya diakhiri dengan ger geran," katanya.

Sejumlah kiai melakukan sujud syukur setelah melihat situasi muktamar yang sudah menyelesaikan satu tahap pemilihan anggota AHWA yang akan memilih Rais Aam dan Rais Tanfidiyyah.

"Kami sujud syukur merasa mendapat hidayah dan inayah dari Allah karena muktamar ini begitu baik dan indah. Rais Aam terpilih lewat AHWA dan AHWA adalah kiai yang keilmuannya tinggi, kredibilitasnya juga diakui, tafaqquh fiddin dan wara'," ujar Salam Shohib.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini