TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengatakan bahwa acara kenduri kemerdekaan yang diadakan di kantor DPP PPP Jakarta diharapkan menjadi contoh bagi partai lain agar tidak berbicara politik saja, tapi juga mengamalkan Pancasila kepada kader partai.
"Acara yang spesifik seperti ini, tidak pernah dikerjakan oleh parpol. Kami ingin beri contoh ke parpol yang lain jangan hanya urusan politik.
Kami harapkan semua parpol melaksanakan hal yang sama," ujar Djan Faridz di Kantor DPP PPP, Jakarta, Minggu (16/8/2015)
Menurutnya, sudah 70 tahun Indonesia telah diberi kemerdekaan namun hasilnya masih jauh dari harapan. Djan Faridz mengatakan bahwa terjadi kemunduran yang cukup signifikan dibanding periode sebelumnya.
"Pertama kami meresahkan adanya, ketersudutan umat islam di Indonesia. Banyak ide masyarakat memberi masukan kepada pemerintah untuk menyetarakan islam dengan agama yang tdk diakui oleh pemerintah saat ini dan kami menyayangkan itu," tambahnya
Kemunduran tersebut, menurutnya, melihat perlakuan kepada umat islam dari tahun ketahun. Pemerintah mulai memarjinalkan islam dengan coba melemparkan isu menghilangkan kolom agama di KTP. Serta mengakui adanya aliran ahmadiyah, syiah, Islam sunda di Indonesia.
"Ini yang PPP perjuangkan. Sehingga Islam dapat porsi lebih baik dan lebih besar," kata Djan Faridz.