Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menggebu-gebu saat berpidato. Inti dari pidatonya, di HUT ke-70 Indonesia ini, masyarakat Indonesia bisa stop korupsi.
Presiden RI, Joko Widodo, memilih jargon Ayo Kerja di HUT-70 Kemerdekaan Indonesia. Ahok berjanji akan bersama-sama membantu pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, hingga di HUT-80, Indonesia dapat sejajar dengan negara di Asia Tenggara lainnya.
"Dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, di usia ke-50 dilihat dari kemajuan ekonomi, nilai mata uang, pendapatan perkapita, dan indeks pembangunan manusia, kita masih tertinggal jauh," ujar Ahok selaku inspektur upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Lapangan Silang Monas Jakarta, Senin (17/8/2015).
Ahok dalam pidatonya percaya dengan kerja keras, 10 tahun ke depan Indonesia dapat lebih maju dari negara tetangga. Menurut pria berusia 49 tahun ini, Indonesia memiliki SDM dan SDA yang mumpuni.
"Persoalan kita, seperti apa yang dikatakan Bung Karno, lebih susah perjuangan kita, karena yang kita lawan itu, oknum bangsa sendiri. Kita hari ini, terjebak melawan kemunafikan, seperti menjual agama untuk kepentingan pribadi atau golongan. Kalau orang bertanya pada saya, kenapa Indonesia belum maju? Jawabannya satu kata, KORUPSI!," ucap Ahok.
Oleh karenanya, Ahok mempertegas, bahwa pada HUT ke-70 ini, yang diperangi Indonesia adalah korupsi. Ia berujar agar para pegawai negeri sipil (PNS), terus ingat dengan sumpah jabatan mereka, dan jangan sampai mempermalukan diri sendiri kepada tuhan.
"Saya harap di HUT ke-70 ini, kita bisa menjadi patriot bangsa. Karena kita, tak diminta untuk mengorbankan nyawa dan darah. Kita hanya diminta tak korupsi," jelas mantan Bupati Belitung Timur.