TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perhimpunan Pemilik Unit Hotel Pullman Bali kecewa. Pasalnya, pembayaran hasil penjualan unit yang mereka miliki belum dibayar lunas oleh PT Samudera Asia Nasional (PT SAN) sebagai pengelola.
Ketua Perhimpunan Pemilik Unit Hotel Pullman Rudi Suheri, mewakili anggotanya yang memiliki 324 unit menuturkan, bahwa perusahaan tersebut terkesan lepas tangan karena menjual keseluruhan Hotel Pullman ke pihak lain.
"Unit owner menyayangkan pihak Bakrie Group lepas tanggung jawab. Bukan hanya soal Lapindo, soal unit hotel Pullman," kata Rudi dalam keterangan yang diterima, Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, perusahaan milik salah seorang pimpinan partai politik itu melepaskan tanggungjawabnya begitu saja. Rudi mengatakan, kumpulan pemilik unit yang sudah diingkari haknya bertahun-tahun mengancam akan mencabut hak kuasa pengelolaan unitnya kepada PT SAN.
"Pihak pembeli baru juga semaunya memaksakan membayar hutang ke unit owner ini dengan memotong 35 persen dan mencicilnya selama 35 tahap. Semua kebijakan baru yang merugikan itu tak tertulis dalam kontrak, diambil secara sepihak, dan secara pongah menzalimi hak warga yang tadinya memberi kepercayaan kepada pihak politikus itu," kata Rudi.
Kumpulan unit owner memberikan tenggat waktu sampai akhir September 2015 bagi PT SAN untuk membayar utangnya dan membuatkan escrow account bersama, agar pembayaran atas unit Hotel Pullman Bali itu selanjutnya juga melibatkan asosiasi pemilik unit/unit owner.