News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ahok Bisiki Jokowi "Pak, Untuk Apa IPDN. Bubarkan Saja"

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Saat Blusukan di Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (3/9/2015).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat memberi masukan kepada Presiden RI Joko Widodo untuk membubarkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Hal itu disampaikan Ahok saat satu mobil dengan Jokowi waktu blusukan ke Cilincing dan Koja, Jakarta Utara, kemarin.

Ahok bilang ke Jokowi untuk apa ada sekolah yang tidak jelas tes masuknya, setelah lulus banyak yang suka korupsi.

"Kemarin saya bilang ke Pak Jokowi 'Pak, kalau bisa, IPDN bubarkan saja Pak'. Untuk apa ada sekolah IPDN, kalau masuknya juga enggak jelas, gimana tesnya, lulusnya gimana. Itu hanya pembekalan korupsi saja," ujar Ahok di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2015).

Menurutnya, buat apa ada sekolah gaya militer seperti itu.

Sebab, kata Ahok, dari TNI dan Polri masih mampu untuk mensuplai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ahok mengungkapkan bahwa dari dia menjadi Bupati Belitung Timur, dirinya tidak pernah menggunakan ajudan dari IPDN.

"Untuk apa? Dia hanya punya dua peluru. Kalau polisi, tentara, dia bisa punya 9, 18 (peluru). Saya bilang, kalau mau cari ajudan, yang jago berantem. Saya enggak mau ajudan dari IPDN. Yaudah, bubarkan saja deh. Saya enggak tahu pikiran beliau apa. Kalau menurut saya enggak perlu ada," ucap Ahok.

Ahok disantet tapi tak mempan

Ahok mengingatkan 327 pejabat yang baru dilantik agar tidak main dukun.

Menurut Ahok, kalau ada yang tidak senang dengan kepemimpinnya agar menghadap langsung.

Katanya, ruangan gubernur terbuka untuk siapa saja yang ingin mengadukan keluhannya.

Bahkan Ahok mengingatkan kepada para pejabat yang baru dilantik untuk tidak perlu main dukun segala.

Karena Ahok, telah berpengalaman soal dukun-dukunan saat dia telah terjun di dunia politik.

"Udah jangan main dukun-dukun segala. Saya udah pengalaman yang begituan. Dulu saya pernah waktu masih jabat Bupati Belitung ada orang yang mau dukunin (nyantet) dengan cara datang ke kantor meludah-ludah dan masuk ke ruangan saya. Bukannya saya yang mati malah dukunnya yang mati," cerita pria berusia 49 tahun itu.

Ia juga teringat dengan kata-kata yang pernah diucakan oleh ayahnya.

Kata ayahnya, lawan saja orang-orang yang nyantet dan main dukun tak usah takut.

"Kata bapak saya, kalau ada orang yang jahat sama kita, itu barang-barang yang buat nyantet ambil, gantung taruh di depan pintunya. Artinya apa? Kita itu lebih hebat dari dukun itu," ucap suami dari Veronica Tan itu.

Bahkan dirinya pernah dikirimkan wewangian ke ruangannya. Ia tak gentar sedikit pun dengan hal-hal gaib seperti itu.

Menurutnya, selama benar, tidak perlu yang ditakuti.

"Saya tahu kalau ada orang yang mau jahat sama saya. Itu ruangan saya di wangi-wangiin, ditaruh macem. Tapi saya masih sehat, kalau kita benar kenapa takut meski diberondong peluru juga jangan takut, kita benar," kata Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini