News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Ini Ribuan Guru Honorer Demo di Jakarta Minta Di-PNS-kan

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

para guru honorer ini bersorak-sorai melihat mobil Presiden RI Joko Widodo, masuk ke dalam Istana Negara. Pak Jokowi tuh! Pak Jokowi datang! Pak Jokowiiii!! Bapaak! Kami di sini pak! Horee...! teriak para pendemo.

Tribunnews.com, Semarang - Ribuan tenaga honorer se-Indonesia rencananya, Selasa (15/9/2015) hari ini menggelar aksi unjuk rasa dan audiensi dengan Kementerian PAN dan Presiden. Mereka menuntut diangkat jadi CPNS.

Sejumlah tenaga honorer, terutama dari kalangan guru di Jawa Tengah sudah berangkat ke Jakarta dengan berombongan. Meski begitu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Semarang, Adi Prasetyo mengaku sampai saat ini belum mendapat pemberitahuan maupun laporan terkait rencana perwakilan guru honorer yang akan bergabung dengan aksi tersebut.

"Teman-teman (guru honorer) di Kabupaten Semarang belum koordinasi dengan dinas, forum, maupun ke PGRI," kata Adi, saat dihubungi Senin (14/9/2015) malam.

Mengenai tuntutan para guru honorer agar diangkat menjadi PNS, menurut Adi, pihaknya tidak mempunyai kewenangan. PGRI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang hanya bisa sebatas melaporkan jumlah guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) ke pemerintah pusat.

"Kewenangan pengangkatan guru menjadi ranah pemerintah pusat, kabupaten/kota akan menerima kuota untuk penerimaan CPNS saja," terangnya.

Adi menungkapkan, berdasarkan daftar penerima insentif dari Pemkab Semarang semester pertama 2015, jumlah guru honorer ada 793 orang di sekolah negeri dan 1.084 orang di sekolah swasta. Rincinya, guru honorer di SD Negeri 632 orang, SMP Negeri 87 orang, SMA Negeri 28 orang, dan SMK Negeri 46. Sedangkan guru honorer di SD Swasta mencapai 767 orang, SMP Swasta 153 orang, SMA Swasta 59, dan SMK Swasta 105 orang.

"Sementara guru yang tergolong K2 atau memenuhi persyaratan tetapi belum diangkat, untuk SD jumlahnya mencapai 255 orang dan SMP 25 orang. Untuk data guru K2 SMA datanya belum (diterima). Yang jelas mereka butuh diperjuangkan aspirasinya," ujar Adi.
(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini