Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Partai Keadilan Sejahtera meminta Pemerintah membenahi masalah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam waktu dekat.
"Permasalahan dalam isu ekonomi dan kesejahteraan rakyat harus diselesaikan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang," kata Presiden PKS Sohibul Iman usai penutupan Munas ke-IV PKS di Depok, Selasa (15/9/2015).
Untuk jangka pendek, PKS mendesak pemerintah menjaga daya beli, terutama untuk masyarakat miskin dan hampir miskin. Caramya, pemerintah dapat melakukan dengan transfer tunai.
Saat ini setidaknya ada 40 persen masyarakat Indonesia yang berada dalam posisi hampir miskin. "Kalau ada goncangan ekonomi, yang hampir miskin ini dapat jatuh miskin," sebut dia.
Peningkatan penyerapan anggaran, dipandang PKS, sebagai satu di antara beberapa sumber pertumbuhan ekonomi yang masih dapat dikendalikan pemerintah. Ia memastikan Fraksi PKS DPR akan mendorong pemerintah segera membelanjakan APBN dan APBD.
Untuk jangka pendek, PKS mendorong pemerintah memberikan insentif fiskal kepada usaha kecil guna menekan tingkat pemutusan hubungan kerja. Gelombang PHK dapat dicegah dengan pemberian insentif fiskal berupa insentif pajak dan kemudahan memperoleh pinjaman sehingga usaha kecil memiliki ketahanan.
Regulasi terkait jaring pengaman sistem keuangan, menurut PKS juga merupakan hal yang mendesak. Sohibul Iman menjelaskan, partainya memiliki kekhawatiran Indonesia tidak punya protokol yang lengkap untuk menghadapi krisis.
Dalam jangka menengah, PKS mendorong pemerintah untuk melakukan diversifikasi negara tujuan ekspor karena negara-negara tujuan ekspor Indonesia saat ini juga tengah mengalami permasalahan ekonomi.
"Pemerintah harus memperluas negara tujuan ekspor seperti negara-negara Afrika dan Timur Tengah. Jangan hanya terpaku ke Tiongkok," beber dia.
Terakhir untuk jangka panjang, PKS meminta pemerintah agar menguatkan struktur industri dalam negeri. "Pemerintah sudah punya roadmap industrialisasi nasional tapi belum konsisten menjalankannya," tutur Sohibul Iman.