News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi Bansos Sumut

Surya Paloh Diperiksa untuk Tersangka Patrice Rio Capella

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan terkait penetapan tersangka Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella oleh KPK di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Patrice Rio Capella menyatakan mundur dari jabatan sekjen di Partai Nasdem serta mundur dari keanggotaanya di DPR terkait penetapannya sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap perkara dana bansos di Sumatera Utara. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (23/10/2015).

Paloh sebenarnya dijadwalkan diperiksa hari Senin lalu. Akan tetapi, Paloh mengaku berhalangan lantaran sudah memiliki agenda yang sudah direncanakan sebelumnya.

"Hari senin itu ada acara yang betul-betul sudah direncanakan jauh hari. Saya memohon kalau bisa dilaksanakan pemeriksaan atau pun meminta keterangan dari saya malam ini jauh lebih baik," kata Paloh di KPK.

Sementara itu Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK, Johan Budi, mengatakan Paloh diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Sekjen DPP NasDem, Patrice Rio Capella.

"Pak Surya Paloh sebenarnya dijadwalkan hari Senin untuk dimintai keterangan terkait saksi untuk tersangka PRC (Patrice Rio Capella)," umbar Johan.

Keterangan Paloh untuk dikonfirmasi apakah dia mengetahui dugaan suap yang diterima Capella dari Gubernur Sumatera nonaktif Gatot Pujo Nugroho sebagai upaya untuk mengamankan penyelidikan dugaan korupsi bantuan sosial dan lain-lain di Sumatera Utara.

"Setiap saksi dimintai keterangan tentu karena pernah mendengar, menyaksikan atau keterangan diperlukan untuk mengonfirmasik keterangan tersangka atau saksi lain terkait kasus Pak PRC," imbuh Johan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini