News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siti Sebut Orangutan Paling Banyak Mati karena Kebakaran Hutan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memperlihatkan bayi orangutan (Pongo abelii) yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan saat gelar perkara di Direktorat Reskrimsus (Ditreskrimsus) Polda Riau, Pekanbaru, Senin (9/11/2015). Tiga bayi orangutan yang yang berasal dari Aceh dan berusia antara 7 hingga 12 bulan tersebut diamankan oleh petugas saat penangkapan tiga orang tersangka yang diduga merupakan bagian dari sindikat perdagangan satwa liar. Tribun Pekanbaru/Melvinas Priananda

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, mengakibatkan terbunuhnya sejumlah hewan langka.

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, menyebut kebakaran tersebut bahkan sampai menewaskan hewan yang dilindungi.

"Ada Harimau, kemudian Orangutan, dan Beruang," kata Siti kepada wartawan di sela sela acara pembukaan International Experts Roundtable Discussion (IRTD) di
Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Jumat, (13/11/2015).

Siti mengaku belum bisa menyebutkan jumlah total hewan dilindungi yang tewas serta terluka akibat kebakaran hutan dan lahan.

Ia mengaku sudah menerima laporan dari bawahannya, namun laporan teraebut belum direkapitulasi.

"Ada laporannya, tapi parsial, kami minta waktu (untuk membereskan)," ujarnya.

Hewan yang paling banyak menjadi korban adalah Orangutan, jumlahnya ia belum bisa pastikan, namun tidak mencapai puluhan ekor.

Orangutan paling banyak menjadi korban, karena dibandingkan hewan lain habitat yang paling luas terbakar habitat Orangutan di wilayah Kalimantan.

"Orangutan saya kira paling banyak terbakar itu kan menurut data kementerian itu di Kalimantan Tengah, sampai empat puluh ribu hektar lebih," jelasnya.

Selama ini hewan-hewan yang masih bisa diselamatkan kata dia sudah diungsikan ke berbagai pusat konservasi, termasuk di pusat konservasi Orangutan di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.

Kedepannya, pemerintah akan berupaya merehabilitasi lahan lahan yang hangus terbakar, juga untuk memperbaiki habitat hewan yang rusak karena terbakar.

Populasi hewan juga akan dikembalikan seperti semula, melalui penangkaran-penangkaran yang ada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini