TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencemaran di wilayah perairan Jakarta, menurut Deputi 4 bidang SDM, Iptek, dan Budaya Kementerian Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin bukan hanya akibat limbah rumah tangga warga ibukota.
Melainkan terdapat pula, faktor dari kapal yang mencuci dan membuang limbah di tengah laut.
Guna mengantisipasi pencemaran tersebut, Safri menyatakan telah mendorong beberapa pihak terkait pembuatan radar yang dapat mendeteksi kapal-kapal nakal tersebut.
"Kami sudah dorong Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan beberapa perguruan tinggi," kata Safri saat memberikan keterangan di Marunda, Jakarta, Sabtu (28/11/2015).
Keberadaan radar tersebut, dapat menjadi sebuah alat dari pihak yang punya kewenangan atas pengawasan laut Indonesia.
Lebih lanjut, masalah pencemaran, terlebih yang dilakukan kapal berbendera asing, disebutnya bukanlah hal yang dapat dikompromikan penindakannya.
Pencemaran di perairan Indonesia, disebutnya terkait dengan harga diri bangsa.
"Kita tidak ada harga jika tidak bisa berbuat apa-apa saat ada kapal lain yang cemari laut Indonesia," katanya.