Laporan wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jaksa Agung HM Prasetyo menjelaskan alasan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid menjadi orang penting dimintai keterangannya dalam penyelidikan dugaan permufakatan jahat.
Prasetyo menyebutkan, selain terlibat langsung dalam pertemuan itu, Riza Chalid merupakan orang yang lebih dominan dalam pembicaraan tersebut.
Dalam rekaman tersebut, Riza Chalid lebih banyak bicara dibandingkan dari President Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan Ketua DPR Setya Novanto.
"Dia yang mengatur strategi dan sebagainya," kata Jaksa Agung saat dikonfirmasi Rabu (16/12/2015).
Keterangan dari Riza Chalid, menurut Jaksa Agung, akan menguak bagaimana pertemuan yang diduga ada permufakatan jahatnya.
Riza Chalid telah diundang Kejaksaan Agung untuk memberikan keterangan.
Namun, pengusaha minyak yang kini diketahui telah berada di luar negeri, mangkir.
Sedangkan kediamannya pun kini tidak berpenghuni lagi.
"Nanti kami coba panggil dengan cara-cara lain," kata Prasetyo.
Tetapi Prasetyo tidak membeberkan cara lain yang dimaksudkannya.
Teman-Teman Riza di KMP
Soal Riza dan Koalisi Merah Putih terungkap dalam sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD).
Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan bersaksi dalam sidang etik skandal 'Papa Minta Saham' Setya Novanto di MKD Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/12/2015).