Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan angkat bicara soal mundurnya Ketua DPR Setya Novanto yang dinilai terlambat.
Novanto baru menyatakan mundur ketika mayoritas anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, menyatakan dirinya melanggar etik.
"Sudah tepat (mundur), dan itu haknya. Tapi satu yang disayangkan, udah tau skor kalah di MKD baru dia mundur," kata Hinca saat ditemui wartawan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).
Hinca mengatakan, mundurnya Novanto di menit terakhir sebelum putusan MKD harus dikritisi.
"Karena kalau itu (melanggar) berat kemaren yang muncul itu belum tentu mundur, karena kalau sedang langsung hari itu tapi kalo berat, masih ada panel lanjutan dan bisa terjadi apa-apa disana," kata Hinca.
Menurutnya, politikus Partai Golkar itu juga mengambil keuntungan dari keputusannya untuk meninggalkan posisi orang nomor satu di Senayan.
"Nah dia mengambil keuntungan itu, bahwa dari pada aku dibunuh lebih bagus aku mundur," kata Hinca.