TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa tidak akan ada penambahan personel di perbatasan Indonesia jelang masuknya bonus demografi di Indonesia.
Pihaknya akan terus berpatroli seperti biasa, karena seluruh hal terkait pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) sudah diurus pihak yang paling bertanggung jawab.
"Perbatasan ini tidak perlu ada penambahan pasukan. Sistem operasinya saja yang harus kita tingkatkan," ujarnya usai Rapim TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Gatot menjelaskan bahwa setiap pos perbatasan yang mengurusi ekonomi sudah dilakukan oleh pihak Imigrasi di setiap pos yang dilewati. Sehingga tugas dapat diberikan kepada yang lebih berwenang. Hanya saja, koordinasi diharapkan terus berjalan dan lebih intensif di kemudian hari.
Mengenai patok perbatasan, dirinya mengungkapkan tidak ada yang bergeser, semua tetap berada sesuai ketentuan perbatasan yang disepakati. Jalan yang mengintegerasikan antara Indonesia dengan negara tetangga juga tetap berada dalam penjagaan.
"Nah sekarang ada jalan untuk sentra ekonomi dan perkebunan. Jadi kan hidup, bisa dapat keuntungan juga untun Indonesia. Patok-patok juga jadi tidak bergeser," tambah Gatot.
Meski begitu, dia memastikan bahwa komunikasi antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina dan Thailand juga terus dilakukan. Jika ada kendala, kata Gatot, sebelum tahun berganti, akan diperbaiki secepatnya.