Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan, Mayjend TNI Hartind Asrin mengklaim bahwa dirinya juga berperan penting dalam meluluhkan hati pemimpin gerakan separatis Aceh, Din Minimi.
"Jadi saya itu sudah bertemu dengan Din Minimi di suatu tempat waktu itu. Terus saya bilang untuk dia menyerahkan diri, sebulan sebelum bertemu dengan BIN," ungkapnya di Pusdiklat Kemhan, Jakarta, Rabu (6/1/2016).
Hartind menceritakan saat pertemuannya dengan Din Minimi, dirinya sempat melakukan sosialisasi mengenai program Bela Negara di Aceh.
Seorang diantaranya merupakan anggota dari kelompok Din Minimi.
Kemudian, anggota kelompok tersebut mengatakan mengenai program tersebut kepada Din Minimi.
Kelompok Din, kata Hartind terus menerus menelepon dirinya untuk melangsungkan sebuah pertemuan khusus mengenai program Bela Negara.
Namun Hartind mengatakan bahwa dirinya harus menolak pertemuan tersebut karena posisinya selalu berada di Jakarta atau di wilayah lain.
"Saya bilang saya tidak bisa, karena tidak berada di Aceh. Tapi pas saya berada di Aceh, saya sempatkan untuk bertemu membicarakan Bela Negara kepada dia. Ternyata dia tersentuh," tutur Hartind.
Jenderal Bintang Dua tersebut menambahkan bahwa Din sempat mengatakan bahwa masih ada perwira tinggi TNI yang bisa melakukan pendekatan lain dan tidak menganggap kelompok mereka sebagai kelompok separatis.