Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa, bom bunuh diri yang dilakukan pelaku tidak berdiri sendiri.
"Pasti ada kondisi lain yang terkait dengan hal tersebut. Jadi bom ini tidak berdiri sendiri," jelasnya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/1/2016)
Dikatakan Tjahjo berdasarkan informasi yang diterima dirinya dari kepolisian ledakan di Sarinah merupakan bom bunuh diri.
"Itu pelaku bom bunuh diri. Beberapa yang lain masih dalam pengejaran pihak kepolisian," tambahnya.
Sementara itu dari informasi yang beredar dari kepolisian, telah terjadi enam kali ledakan di pos Polisi Sarinah dan telah terjadi baku tembak di lokasi tersebut.
Empat dari lima orang pelaku kabur dan satu lagi menembak dari arah atas gedung.
Ledakan berawal di Starbuck Cafe yang letaknya di seberang Sarinah sekitar pukul 10.50 WIB.
Tak lama setelah ledakan di Starbucks, terdengar lagi di sekitar Jakarta Theatre.
Kemudian lagi terdengar ledakan di Pos Polisi yang berada di Jalan MH Thamrin atau seberang Sarinah.
Bom berikutnya meledak pukul 10.50 WIB.
Bom ketiga dan seterusnya terjadi di Pos polisi pukul 10.56 kemudian 10.56, lalu pukul 11.00 , pukul 11.03 WIB.
Selain enam ledakan, terdengar juga rentetan suara tembakan.