News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Golkar di DPR Dirotasi Besar-besaran, Tantowi, Misbakhun, dan Bamsoet Kaget

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menguji kelayakan dan kepatutan Calon Pimimpnan (Capim) KPK, Sujanarko di Gedung Nusantara II DPR RI, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2915). TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Anggota Fraksi Golkar di DPR RI mengaku terkejut dengan perombakan di komisi dan alat kelengkapan dewan (AKD) di DPR.

Surat perombakan anggota itu ditandatangani Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto.

Politikus Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengakui rekan-rekannya seperti Tantowi Yahya dan Misbakhun terkejut dengan rotasi fraksi.

"Semua terkejut‎ harusnya berdasarkan reward atau kemampuan. Tantowi menelepon, kok saya diginiin. Harusnya lebih elok, dipanggilah satu persatu diberi tahu, karena menurut saya kalau seseorang diganti karena kurang perform. Tapi sudahlah SK keluar, mau ngomong apa lagi," kata Bambang di ruang Pimpinan Komisi III DPR, Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Rencananya, anggota fraksi Golkar yang dirotasi akan menemui Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie. Mereka mempertanyakan rotasi tersebut.‎

"Kita lihat riak-riak ini menjadi besar atau bisa diatasi.‎ ‎Kalau keputusan Pak Ical pasti menghormati, kalau keputusan ketua fraksi tanpa ketum akan jadi hal lain, mengingatkan pertukaran menunggu timing tepat," kata Bambang Soesatyo.

Secara pribadi, Bambang mengaku terkejut dengan pergantian tersebut. Ia menduga pergantian hanya terjadi pada dirinya dan Ahmadi Noor Supit yang turun dari posisi sebagai Ketua Banggar. Sebab, Bambang mengingatkan agar fraksi menghindari potensi kegaduhan sementara masih ada persoalan diluar parlemen seperti Rapimnas ‎, Munas, Mahkamah Partai dan Tim Transisi.

‎"Saya khawatir soliditas kita menjadi terganggu menghadapi tekanan, diluar yang selama ini menekan kita dari kubu Ancol," ujarnya.

‎Bambang menjelaskan fraksi merupakan kepanjangan DPP Partai. Pergantian anggota fraksi sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) harus sepengetahuan DPP Golkar.

‎"Ketua fraksi punya kewenangan tapi ada persetujuan dari DPP. Idealnya sebelum merombak persuasif dipanggil. Kalau saya diberitahu di komisi III. Reaksinya kaget mereka tidak diberitahu. Partai bukan milik pribadi tapi bersama. Perombakan besar ini tidak terduga," ujarnya.‎

Sejumlah anggota Fraksi Golkar yang dirombak yakni Tantowi Yahya dari Wakil Ketua Komisi I digantikan Meutya Viada Hafid. Tantowi menggantikan Meutya sebagai Wakil Ketua BKSAP.

Muhammad Misbakhun digeser dari Komisi XI ke Komisi II. Bambang Soesatyo dari Sekretaris Fraksi menjadi Ketua Komisi III, bertukar posisi dengan Azizi Syamsuddin.

Fadel Muhammad dari Ketua Komisi XI bergeser menjadi Wakil Ketua Komisi VII menggantikan Satya Yudha. Posisi Fadel di Komisi XI digantikan Ahmadi Noor Supit yang sebelumnya Ketua Banggar. Posisi Ketua Banggar diisi Kahar Muzakir.

John Kenedy Aziz dari Komisi III digeser ke Komisi IX. Sementara Ade Komaruddin dari Komisi XI digeser ke Komisi. IX.

Wakil Ketua Komisi X Ridwan Hisyam digantikan oleh Ferdiansyah. Sementara Budi Supriyanto digeser dari Komisi V ke Komisi X.

Selain Supit, di Komisi XI juga diisi Edison Betaubun yang digeser dari Komisi III. Airlangga Hartarto dari komisi VI digeser ke Komisi XI. Agus Gumiwang dari Komisi VIII juga digeser ke Komisi XI.

Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan dari Golkar semuanya diganti. Kahar Muzakir, Ridwan Bae, dan Adies Kadir digantikan Lili Asdjudiredja, Saiful Bahri Ruray, dan Ahmad Zacky Siradj.‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini